Pilkada Tolitoli
PALU, KOMPAS.com- Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigjen (Pol) M Amin Saleh menyatakan, kondisi keamanan di Kabupaten Tolitoli saat ini sudah kondusif setelah tokoh masyarakat dan muspida turun mengimbau warga agar tetap tenang.
"Saat ini situasi sudah kondusif tapi sejumlah petugas kepolisian masih disiagakan di sejumlah tempat," kata Amin Saleh yang dihubungi dari Palu, Selasa (1/6/2010) petang.
Kapolda beserta rombongan tiba di Tolitoli Selasa siang guna meninjau langsung situasi keamanan. Ratusan anggota Brimob sebelumnya telah ditempatkan di kabupaten itu guna menjaga keamanan.
Amin juga mengimbau masyarakat tidak terpancing hasutan oleh oknum tak bertanggung jawab. "Gunakan nurani dan jangan berbuat anarkis karena akan berdampak negatif dan merugikan semua masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, pada Selasa dini hari tadi, logistik pilkada di Tolitoli berupa kotak suara dan surat suara yang ditampung di panitia pemilihan kecamatan (PPK) dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal.
Kantor PPK di sejumlah kecamaatan juga tidak luput dari amuk massa. Kantor itu dilempari batu. Bahkan ada yang dibakar massa yang tidak dikenal.
Dari 10 kecamatan di Kabupaten Tolitoli, hanya beberapa kecamatan saja yang kantor PPK-nya tidak sempat dirusak dan dibakar oleh sekelompok orang tak dikenal di antaranya Kecamatan Galang, Dakopemean, dan Lampasio.
Kondisi tersebut mengakibatkan gejolak politik di kabupaten penghasil cengkeh itu makin memanas menjelang pemilihan umum kepala daerah 2 Juni 2010.
Siaga satu
Menyusul aksi perusakan dan pembakaran itu, pihak kepolisian sempat menyatakan wilayahnya dalam status siaga satu. Memanasnya situasi politik di Tolitoli disebabkan simpangsiurnya kabar bahwa calon Bupati Asiz Bestari tidak dibolehkan ikut pilkada karena calon wakilnya Amiruddin Nua meninggal dunia pada saat masa kampanye.
Akibatnya, massa pendukung pasangan nomor urut satu itu kecewa dan terlihat berkumpul di tempat-tempat strategis di Tolitoli.
Tag :
Lintas Nusantara
