Polandia Berkabung Sepekan
Warsawa, Minggu - Jutaan pelayat memenuhi istana kepresidenan Polandia di Warsawa, Minggu (11/4). Istana berubah menjadi lautan lilin menyala dan bunga dukacita pun bertaburan. Begitu peti jenazah Presiden Lech Kaczynski dan istri tiba di istana sebagian pelayat menangis histeris.
Jenazah Lech Kaczynski dan istrinya, Ibu Negara Maria Kaczynska, dibawa dari Smolensk, Rusia, ke Warsawa, ibu kota Polandia, dengan pesawat militer jenis CASA. Mereka termasuk di antara 96 penumpang pesawat kepresidenan Polandia tipe Tupolev-154 yang jatuh di Smolensk, Sabtu (10/4).
Upacara pelepasan jenazah suami-istri itu dilakukan secara militer dipimpin Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin. Rusia mengumumkan hari berkabung nasional hari Senin (12/4) ini untuk mengenang para korban kecelakaan pesawat tersebut.
Pesawat mendarat di bandar udara militer di Warsawa pukul 15.00 lewat waktu setempat. Dua peti jenazah terbungkus bendera nasional putih merah disambut Penjabat Presiden Bronislaw Komorowski, Perdana Menteri Donald Tusk, dan para petinggi lainnya. Setelah didoakan, jenazah pun dibawa dalam pengawalan ketat militer ke istana presiden.
Ribuan warga berbaris sepanjang jalan dari bandara menuju istana. Mereka melambaikan bendera nasional putih merah ketika iringan kendaraan pengangkut jenazah Presiden dan Ibu Negara melintasi. Ada yang berdiri atau duduk dengan mata tertutup dan kepala tertunduk.
Jutaan pelayat lain dari sejumlah penjuru kota terus membanjiri istana presiden sejak Sabtu, sesaat setelah pesawat kepresidenan Polandia jatuh di Smolensk, Rusia, sehingga menewaskan Presiden dan Ibu Negara serta puluhan pejabat tinggi lainnya.
Mereka meletakkan karangan bunga, membakar lilin, dan berdoa. Halaman istana menjadi lautan lilin menyala. Tepat pukul 12.00, lonceng gereja berdentang bersahutan berbarengan dengan bunyi sirene atau klakson ribuan kendaraan di jalan-jalan kota selama beberapa menit.
Arus lalu lintas dalam kota berhenti selama lonceng gereja berdentang dan klakson dibunyikan. Gambar tayangan televisi menjadi hitam dan buram di seluruh negeri untuk beberapa menit. Bunyi lonceng gereja diakhiri dengan suasana hening selama dua menit. Hal itu sebagai tanda resmi dimulainya pekan berkabung nasional yang akan berlangsung selama satu pekan, hingga hari Minggu mendatang.
Sebelumnya, warga Polandia yang umumnya memeluk agama Katolik (Roma) itu mengadakan misa arwah untuk mendoakan para korban kecelakaan. ”Kami sangat berduka. Terlalu banyak pejabat kami yang tewas dan hal itu benar-benar membuat kami sedih,” kata Zofia Szymczyk (70), salah seorang warga.
Di Gereja Katedral, dekat Lapangan Angkatan Darat Polandia di Warsawa, umat yang terdiri dari ratusan orang berkumpul khusus untuk mengikuti misa arwah bagi para korban. Di pintu dan halaman gereja mereka meletakkan karang bunga dengan tulisan turut berdukacita.
Dukacita tidak hanya dirasakan warga Polandia, tetapi juga warga di beberapa negara lain. Rusia, Uni Eropa, Republik Ceko dan Ukraina juga mengumumkan hari berkabung nasional, sementara Brasil mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk para korban kecelakaan pesawat, mulai hari Minggu.
Kematian Presiden dan Ibu Negara serta puluhan pejabat tinggi itu benar-benar membuat warga Polandia terpukul. Mereka melihat jatuhnya pesawat ini tidak hanya murni sebagai musibah, tetapi ada ”faktor Rusia”. Sebab, rombongan Presiden Polandia terbang ke Rusia dalam rangka lawatan kenegaraan atas undangan Pemerintah Rusia.
Sedianya, Presiden Rusia Dmitry Medvedev akan memberikan penghormatan bersama Presiden Lech Kaczynski di suatu lokasi di Hutan Kathyn. Lokasi itu adalah makam 22.000 tentara dan warga Polandia yang dibantai amat kejam oleh aparat Uni Soviet di bawah Josep Stalin antara 1937 dan 1938 saat menginvasi Polandia. (AFP/AP/REUTERS/CAL)
Tag :
Lintas Internasional