Walaupun notabene adalah pendatang baru namun sistem operasi Android milik Google sepertinya makin diminati oleh pabrikan ponsel cerdas termasuk Motorola yang kini memperkenalkan ponsel cerdas berjuluk Devour ini. Dirancang dengan form factor slide menyamping ala Xperia X1, Devour ini memang punya daya tarik tersendiri.
Sekilas memang yang terbayang adalah Sony Ericsson karena tampilan depan Devour ini memang sangat mirip desain ponsel Sony Ericsson. Tanpa logo Motorola yang ada di kiri atas, bisa jadi orang memang mengira ini adalah produk Sony Ericsson. Seperti biasa, sebagian besar tampak depan dipenuhi oleh layar sentuhnya yang berukuran 3,1 inci dengan resolusi 320 x 480 pixel sementara keyboard QWERTY ditata rapi di lapis kedua yang bisa digeser keluar saat diperlukan.
Dengan bodi yang terbuat dari aluminium, kesan kokoh memang tak bisa dihindari namun di saat yang sama, kesan dingin dan retro juga tak bisa ditepis. Karena sudah dilengkapi dengan fitur layar sentuh maka jumlah tombol di bagian depan juga sangat minim. Hanya ada empat tombol penting saja yang diletakkan tepat di bawah layar sementara sisanya bisa diakses lewat layar sentuhnya.
Saat slider dalam keadaan terbuka, bagian bawah ini tak sepenuhnya tergeser ke luar. Mungkin dengan pertimbangan mekanisme, Motorola memutuskan hanya menyisakan kurang dari setengah bagian untuk ditempati tombol-tombol keyboard-nya. Untungnya konstruksi tombol-tombol ini cukup bagus sehingga tak terlalu menyulitkan saat dioperasikan. Label huruf pada masing-masing tombol juga cukup besar dan jelas sehingga mengurangi risiko salah menekan tombol karena tak hafal posisi tombol.
Dari data spesifikasi terlihat bahwa Devour yang dilepas secara eksklusif via Verizon ini sudah cukup 'berdaya. Devour bekerja di jalur CDMA 1900/800 dan sudah mendukung transfer data lewat 1xEV-DO rev.A. Kemampuan menjadi pemutar musik dan video pasti sudah ada sementara kamera berukuran 3 megapixel rasanya sudah mencukupi meskipun ini belum seberapa dibanding beberapa ponsel yang sudah mampu mengakomodasi kamera 8 megapixel.
Soal konektivitas, Motorola menyediakan berbagai pilihan seperti USB, Bluetooth, atau malah lewat Wi-Fi. Dengan begitu, tidak ada alasan untuk tidak terhubung dengan internet karena sekarang hotspot sudah tak lagi sulit ditemukan. Dengan melihat data spesifikasi tadi, terlihat bahwa Devour memang bukan yang terbaik tapi bukan berarti tak layak dilirik sama sekali.
Good Gear Guide, misalnya, menilai Devour ini punya kekuatan dari sisi layar sentuhnya yang responsif sementara kekurangan yang disebutkan situs ini justru adalah penggunaan sistem operasi Android 1.6 sementara versi 2.1 sudah beredar. Lain lagi dengan Digital Trends yang memberi nilai tinggi untuk pemasangan antarmuka Motoblur plus keyboard-nya yang ergonomis dan menyayangkan kameranya yang hanya 3 megapixel dan bobotnya yang sedikit berat. Pendapat dua situs ini juga senada dengan Cnet yang sempat menguji ponsel cerdas ini.(kpl/roc)
Dengan bodi yang terbuat dari aluminium, kesan kokoh memang tak bisa dihindari namun di saat yang sama, kesan dingin dan retro juga tak bisa ditepis. Karena sudah dilengkapi dengan fitur layar sentuh maka jumlah tombol di bagian depan juga sangat minim. Hanya ada empat tombol penting saja yang diletakkan tepat di bawah layar sementara sisanya bisa diakses lewat layar sentuhnya.
Saat slider dalam keadaan terbuka, bagian bawah ini tak sepenuhnya tergeser ke luar. Mungkin dengan pertimbangan mekanisme, Motorola memutuskan hanya menyisakan kurang dari setengah bagian untuk ditempati tombol-tombol keyboard-nya. Untungnya konstruksi tombol-tombol ini cukup bagus sehingga tak terlalu menyulitkan saat dioperasikan. Label huruf pada masing-masing tombol juga cukup besar dan jelas sehingga mengurangi risiko salah menekan tombol karena tak hafal posisi tombol.
Dari data spesifikasi terlihat bahwa Devour yang dilepas secara eksklusif via Verizon ini sudah cukup 'berdaya. Devour bekerja di jalur CDMA 1900/800 dan sudah mendukung transfer data lewat 1xEV-DO rev.A. Kemampuan menjadi pemutar musik dan video pasti sudah ada sementara kamera berukuran 3 megapixel rasanya sudah mencukupi meskipun ini belum seberapa dibanding beberapa ponsel yang sudah mampu mengakomodasi kamera 8 megapixel.
Soal konektivitas, Motorola menyediakan berbagai pilihan seperti USB, Bluetooth, atau malah lewat Wi-Fi. Dengan begitu, tidak ada alasan untuk tidak terhubung dengan internet karena sekarang hotspot sudah tak lagi sulit ditemukan. Dengan melihat data spesifikasi tadi, terlihat bahwa Devour memang bukan yang terbaik tapi bukan berarti tak layak dilirik sama sekali.
Good Gear Guide, misalnya, menilai Devour ini punya kekuatan dari sisi layar sentuhnya yang responsif sementara kekurangan yang disebutkan situs ini justru adalah penggunaan sistem operasi Android 1.6 sementara versi 2.1 sudah beredar. Lain lagi dengan Digital Trends yang memberi nilai tinggi untuk pemasangan antarmuka Motoblur plus keyboard-nya yang ergonomis dan menyayangkan kameranya yang hanya 3 megapixel dan bobotnya yang sedikit berat. Pendapat dua situs ini juga senada dengan Cnet yang sempat menguji ponsel cerdas ini.(kpl/roc)
SPESIFIKASI
Network:CDMA 1900/800
Data:1xEV-DO rev.A
Operating System:Android 1.6
Screen:3.10 inches TFT, 65.536 colors, Touchscreen
Camera:3 megapixel
Multimedia:MP3, AAC, AAC+, WMA, WAV, AMR, MIDI, MPEG4, H.263, H.264 player
Memory:8GB + microSD/microSDHC slot
Connectivity:USB 2.0, Bluetooth 2.0,
Wi-Fi 802.11b/802.11g
Dimension:115.5 x 61 x 15.4 mm
Other Features:QWERTY keyboard, Touch-Pad, Touchscreen, A-GPS
Release Date:March, 2010
Official Site:www.motorola.com
Tag :
Gadget