DATA
Nama: Stadion Peter Mokaba
Lokasi: Polokwane, Afrika Selatan
Dibangun: 2007(dibuka pada Januari 2010)
Biaya: 1,24 miliar rand (Rp 1,36 triliun)
Konstruksi: BaruDibangun: 2007(dibuka pada Januari 2010)
Biaya: 1,24 miliar rand (Rp 1,36 triliun)
Permukaan: Rumput diperkuat dengan serat fiber
Kapasitas: 46.000 orang
Stadion Peter Mokaba terletak di Polokwane, Ibukota Provinsi Limpopo, sebuah wilayah di bagian utara Afrika Selatan yang penduduknya dikenal sangat menggemari sepak bola. Polokwane sendiri artinya "Kota yang Aman", sebuah kota dengan perkembangan bisnis yang pesat dan memiliki daftar pemain sepak bola terbanyak di seantero Afrika Selatan.
Afrika Selatan akhirnya memutuskan untuk membangun stadion dengan konstruksi dan model yang sama sekali baru ketimbang merenovasi fasilitas yang lama. Stadion lama Polokwane, yang akhirnya berganti nama menjadi Peter Mokaba, sudah digunakan sejak 1976.
Mokaba adalah putera Polokwane - dulu dikenal dengan nama kota Pietersburg - yang dikenal dengan semangat perjuangan dan kepemimpinannya dalam melawan apartheid, praktek rasisme yang pernah terjadi di Afrika Selatan. Mokaba yang lahir pada 1959 pernah menjadi anggota parlemen Afrika Selatan dan salah satu menteri pada era Nelson Mandela, seorang tokoh yang juga memerangi apartheid. Mokaba wafat pada 2002 dan Afrika Selatan menggunakan namanya pada stadion sebagai penghormatan.
Kini, menjadi tantangan tersendiri untuk mempertahankan laga Piala Dunia 2010 tanpa aksi rasisme di sebuah stadion dengan nama tokoh penting dalam sejarah politik Afrika Selata. Rasisme adalah hal yang sangat diperangi dalam dunia sepak bola. Otoritas sepak bola internasional bahkan tidak segan-segan memberikan hukuman berat pada pihak yang terbukti melakukan aksi rasis.
Desain stadion senilai 1,24 miliar rand (Rp 1,36 triliun) ini dibuat dengan profil pohon baobab, tanaman yang menjadi ikon di Afrika Selatan karena bisa menyimpan air di dalam batang-batangnya. Ciri khas stadion ini bisa dilihat dari pilar-pilar utamanya di sudut stadion yang menyerupai "batang" pohon baobab untuk menopang konstruksi rangka baja dan atap. Stadion yang terletak lima kilometer dari pusat kota Polokwane - artinya Kota yang Aman - ini memiliki kapasitas 46 ribu tempat duduk.
Dua tim pertama yang akan mencicipi pertandingan di Stadion Peter Mokaba adalah Aljazair dan Slovenia pada 13 Juni. Aljazair tentu tak akan membuang kesempatan setelah melakukan penantian selama 24 tahun sejak terakhir tampil di Piala Dunia 1986. Ujian mental Aljazair sudah terbukti ketika mereka sukses mengalahkan musuh bebuyutannya, Mesir, dengan skor 1-0 pada babak playoff November tahun lalu.
Slovenia, negara yang merdeka pada 1991, juga tak pernah menunjukkan rasa takut berada di antara tim-tim terbaik yang lolos ke Piala Dunia. sama seperti Aljazair, Slovenia juga lolos ke putaran final setelah melalui babak playoff melawan Rusia.
Tapi bagi para pencinta keindahan sepak bola, Stadion Peter Mokaba juga akan menjadi panggung pertunjukan bagi kesebelasan Prancis yang dihuni pemain-pemain top dunia seperti Karim Benzema dan Franck Ribery. Tim "Les Bleus" akan menghadapi kesebelasan dari daratan benua Amerika, Meksiko pada 17 Juni.
Para penonton di Stadion Peter Mokaba dan juga di seantero kota Polokwane juga memiliki kesempatan untuk menyaksikan striker Argentina, Lionel Messi, beraksi saat timnya menghadapi yang mendapatkan gelar pemain terbaik dunia juga akan tampil di stadion ini saat timnya menghadapi kesebelasan Yunani. Ada pun laga penyisihan grup terakhir yang akan iselenggarakan di stadion ini adalah pertandingan antara Paraguay dan Selandia Baru pada 24 Juni.
Jadwal Pertandingan
13 Juni, Grup C: Aljazair vs Slovenia
17 Juni, Grup A: Prancis v Meksiko
22 Juni, Grup B: Yunani v Argentina
24 Juni, Grup F: Paraguay v Selandia Baru
Tag :
Piala Dunia 2010,
Sepakbola