Semanis Gula, Segurih Kelapa

loading...

Cara Membuat Pancuran Air Bambu Jungkat Jungkit


Gulaklapa - Dulu, waktu di desa hampir setiap hari libur saya diajak bapak pergi ke sawah. Satu yang saya ingat, di saluran air sawah dipasang pancuran bambu yang bisa naik turun sendiri. Pancuran ini akan menghasilkan suara “thok-thok”, ditingkahi dengan suara air yang tertumpah dari tabung bambu ke sawah.  



Kenangan masa kecil di kampung halaman terekam jelas diingatan saya. Kali ini berhubung saya tidak punya sawah, cuma punya kolam ikan kecil di teras rumah, saya ingin mencoba menghadirkan kembali kenangan itu dengan membuat pancuran bambu untuk mempercantik penampilan kolam.

Untuk konstruksi pancuran bambunya sendiri, saya memilih bambu yang cukup tahan terhadap air. Balok kayu 4x12 cm untuk alas pancuran, slang air ukuran kecil sesuai kebutuhan, lem kayu, paku dan peralatan pertukangan yang diperlukan.

Berikut adalah cara pengerjaannya.

1. Potong bambu dengan diameter 4—7 cm sepanjang 50—80 cm sebanyak 2 buah untuk tiang. Pastikan bahwa bagian teratas dan terbawah dari batang bambu yang akan berfungsi sebagai tiang ini tertutup oleh ruas. 


2. Potong 3 buah bambu diameter 1—2 cm sepanjang 30-35 cm untuk bambu penyangga. 


3. Potong bambu diameter 4—7 cm untuk buluh air sepanjang 15 cm dan 25 cm. Pada bambu buluh 25 cm pastikan ada ruas yang berada di tengah. Salah satu ujung masing-masing bambu, potonglah menyilang seperti bentuk bambu runcing. 


4. Untuk bambu tiang ukuran 80 cm, lubangi ruas-ruas di dalam batang bambunya agar bisa dilalui slang air, hanya sisakan ruas bagian atas dan bawah saja. Jangan lupa buat lubang untuk memasukan bambu buluh 15 cm dibagian atas dengan posisi agak menyerong dan lubang untuk slang air dibagian belakang bawah.


5. Ambil dua potongan bambu tiang 50—80 cm/bambu tiang, kemudian buat lubang menembus pada posisi 5—20 cm dihitung dari bagian atas bambu. Sesuaikan besar lubang dengan diameter bambu untuk penyangga. Ukuran lubang harus lebih besar sedikit dari diameter bambu penyangga, agar bambu buluh air bisa bergerak bebas. Ulangi dengan membuat lubang menembus dua buah tiang bambu diatas.

6. Lubangi bambu buluh ukuran 25 cm dibagian tengah, usahakan diukur agar lebih berat ke sisi belakang.

7. Buat dua lubang seukuran bambu tiang di balok kayu 4x12 dengan jarak 20-25 cm untuk tatakan tiang.

8. Pasang bambu tiang tadi berjajar
di balok kayu, perkuat dengan paku atau lem kayu, pastikan lubang-lubang pada bambu berada pada posisi sejajar. 

9. Sisipkan bambu penyangga panjang 30-35 cm menembus mulai dari bambu tiang pertama, bambu buluh air ukuran 25 m dan berakhir di bambu tiang kedua, sisipkan lagi bambu penyangga kedua di bawah bambu penyangga pertama dengan jarak 20-25 cm. sekali lagi paku bambu peyangga ketiga yang berfungsi sebagai penahan bambu buluh air 25 cm dengan jarak 5-7 cm dari peyangga pertama.


10. Pasang bambu buluh air 15 cm pada lubang yang berada pada ujung atas bambu tiang 80 cm.11. Biar rapi bisa juga diikat dengan tali ijuk untuk menyatukan bambu disetiap titik pertemuan bambu.

12. Masukan slang plastik melalui lubang belakang bambu tiang 80 cm sebagai saluran yang menghubungkan dengan pompa air. Pastikan bahwa Anda memilih pompa air yang ukurannya sesuai dengan debit air yang akan Anda alirkan. 


13. Untuk memperkuat bambu, lapisi bambu dengan cat clear coating untuk batu alam.

Taraaaa...akhirnya selesai sudah pembuatan Pancuran Bambu Jungkat Jungkit, lumayan sebagai alat pelepas rindu kampung halaman....hehehehe. Selamat mencoba bro


Back To Top