Semanis Gula, Segurih Kelapa

loading...

Binter AR 125, Motor Sport yang Melampaui Jamannya


Binter AR 125

Gulaklapa - Cikal bakal motor sport di Indonesia lahir dari rahim PT. Bintang Terang yang merupakan agen tunggal pemegang merek sepeda motor Kawasaki era 80-an. Makanya, setiap motor Kawasaki diluncurkan di tanah air selalu menyandang nama Binter, singkatan dari Bintang Terang.

Binter AR 125 muncul setahun sebelum PT. Bintang Terang mengalami kebankrutan, pada 1984. Pada eranya, sepeda motor yang didatangkan langsung dari Jepang itu dianggap sebagai kuda besi 125 cc paling sporty karena telah dibekali fairing, radiator, suspensi belakang monoshock dan transmisi enam percepatan.

Awal kemunculannya, Binter AR 125 cukup fenomenal. Tetapi, penjualannya terhenti di tahun 1987. Banyak yang suka motor ini karena akselerasinya meski kapasitas mesin hanya 125 cc.

Selain karena desain striping yang menarik, harganya yang mahal juga membuat Binter AR 125 menjadi tunggangan paling bergengsi pada masa itu. Dalam kondisi standar, kecepatannya dapat mencapai 130 km/jam. Bahkan dalam kejuaraan balap motor di Sirkuit Sentul, terdapat Binter AR 125 yang tercatat memiliki kecepatan hingga 180 km/jam.

Dua versi AR 125, Half Fairing & Full Fairing


Soal engine, Binter AR 125 usung diameter piston 55 dan stroke 51,8 mm. Perpaduan ini bikin isi silinder jadi 123 cc. Selain pakai pendinginan mesin tipe cairan alias radiator, ada kelebihan lain yang diusung motor yang dilengkapi unitrack ini. Yaitu, sistem pemasukan bahan bakarnya.


“Tidak seperti motor lainnya, Binter AR 125 mengaplikasi Rotari Reedvalve Intake System atau biasa disebut RRIS. Jadi, sistem pemasukan bahan bakarnya memadukan antara rotari dengan reedvalve.


Jika biasanya motor 2-tak lain hanya aplikasi reedvalve, maka hadirnya rotari bikin bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih presisi. Terutama di putaran tinggi. Sistem ini, juga diaplikasi di motor GP125 atau GP250 pada waktu itu.

Nah, sobat yang ingin ‘main’ Binter AR 125, kudu pintar cari bahan. Maklum! Karena motor lawas, tak hanya soal harga saja yang gelap. Tetapi, sparepart juga. “Kalau harga motor, mulai dari Rp 1,5 juta hingga puluhan juta. Tergantung kondisi

Tag : Otomotif
Back To Top